Muhamad Khabib Junaini (SMA Titia Teras Muaro
Jambi)
Isu
nuklir Iran akhir-akhir ini banyak mengisi pemberitaan media masa. Negara yang
sangat disibukkan oleh isu ini adalah Amerika serikat. Amerika menuduh program
nuklir Iran adalah untuk persenjataan. Iran selalu menyangkal tuduhan tersebut,
Iran mengatakan bahwa program nuklirnya adalah untuk memproduksi energi
listrik. Isu-isu ini selalu saja muncul karena ketakutan akan dahsyatnya
senjata nuklir yang dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.
Pemberitaan-pemberitaan seperti ini telah menggiring perhatian masyarakat akan
bahaya nuklir. Namun demikian, penelitian tentang nuklir terus berkembang
dengan pesat hingga saat ini, mengingat nuklir juga memiliki manfaat yang besar
bagi kita. Salah satunya adalah penemuan tentang nulear magnetic resonance
(NMR).
NMR adalah fenomena dimana inti atom dapat
menyerap gelombang elektromagnetik pada frekuensi tertentu. NMR ini adalah
hasil penelitian yang dilakukan secara independent oleh dua fisikawan asal
Amerika Serikat, Felix Bloch dan Edward Mills Purcell pada tahun 1946, sehingga
keduanya meraih hadiah Nobel pada tahun 1952. Dari penelitian-penelitian
tentang nuklir, diketahui bahwa inti atom memiliki momen magnetik, sehingga
inti bisa dipengaruhi oleh medan magnet. Peristiwa penyerapan gelombang
elektromagnetik oleh inti terjadi ketika inti atom diletakkan dalam medan
magnet luar, kemudian diberi radiasi dengan gelombang elektromagnetik.
Penyerapan gelombang ini mengakibatkan pergeseran tingkat energi pada inti
atom, selanjutnya ketika inti atom kembali ke keadaan awalnya, inti akan
memancarkan gelombang elektromagnet dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi
gelombang elektromagnet yang diserap. Frekuensi inilah yang kemudian diolah
melalui proses komputerisasi dan menghasilkan informasi dalam bentuk gambar
atau data. NMR sangat berguna dalam berbagai bidang. Dalam bidang kimia,
spektroskopi NMR dapat menghasilkan spektrum secara detail dari struktur kimia
suatu molekul. spektroskopi NMR telah menjadi alat yang paling efektif untuk
menentukan struktur semua jenis senyawa. Dalam dunia kedokteran, scan
menggunakan NMR, yang dalam keperluan ini disebut Magnetic Resonance Imaging
(MRI), dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dari pada menggunakan
CT scan, terutama untuk scan otak dan tulang belakang. Penggunaan MRI lebih
aman dibandingkan CT scan, karena hanya menggunakan medan magnet kuat dan
radiasi tidak mengion dalam jangkauan frekuensi radio. Keuntungan lainnya scan
menggunakan MRI adalah dapat membuat potongan gambar melintang, tegak, dan
miring tanpa merubah posisi pasien. Walaupun pada beberapa kasus, seperti orang
sakit yang membawa serpihan logam (misal serpihan peluru), scan menggunakan MRI
tidak dapat dilakukan.
Frekuensi resonansi yang digunakan biasanya
bersesuaian dengan frekuensi radio untuk medan magnet sampai dengan 20 T. Tentu
saja energi yang bersesuaian dengan frekuensi tersebut jauh lebih kecil
dibandingkan dengan energi sinar sinar–X, sehingga ini jauh lebih menguntungkan
dalam penerapan di dunia kedokteran.
Sumber : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1270930193
0 komentar:
Posting Komentar