Tiga satelit Badan Antariksa Eropa, mengungkap
medan magnet bumi yang terus melemah. Fenomena itu menandai pergeseran kutub
yang sedang terjadi dan akan berlangsung hingga 2019.
Sampel bebatuan yang dikumpulkan dari dasar
Samudera Atlantik mengungkap fenomena alam raksasa yang akan dialami Bumi.
Menurut ilmuwan, sampel tersebut membuktikan bahwa medan magnet bumi bertukar
antara utara dan selatan setiap 250.000 tahun.
Perubahan medan magnet terakhir dialami
780.000 tahun silam, yang disebut dengan Pertukaran Brunhes-Matuyama. Menurut
ilmuwan, perubahan selanjutnya akan terjadi dalam beberapa ribu tahun kedepan,
tergolong cepat dalam ranah geologi.
Temuan tersebut didapat melalui citra
beresolusi tinggi yang dibuat oleh tiga satelit milik Badan Antariksa Eropa
(ESA), atau yang sering disebut sebagai konstelasi Swarm. Diluncurkan 2013
silam, Swarm mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan medan magnet bumi.
Medan Magnet Bumi Melemah
Ketiga satelit serupa itu, Alpha, Bravo dan
Charlie, memiliki Magnetometer yang bisa mencatat arah dan kekuatan medan
magnet. Alat pengukur magnet itu dipasang pada tongkat sepanjang empat meter,
agar meminimalisir gangguan dari perlengkapan lain di badan satelit.
Observasi dan penelitian selama enam bulan
memastikan tren umum bahwa medan magnet Bumi mulai melemah. Fenomena ini
terutama menguat di belahan langit bagian barat. Sebaliknya di selatan Samudera
Hindia, medan magnet bumi menguat sejak Januari.
Medan magnet berperan besar menaungi kehidupan
di Bumi. Ia melindungi atomosfer Bumi dari hujan partikel bermuatan listrik
yang berasal dari Matahari. Partikel tersebut bisa melenyapkan atmosfer sebuah
planet, seperi yang terjadi pada planet Mars.
Kutub Bergerak
Medan magnet bumi tercipta ketika logam cair
yang mengitari inti bumi berputar dan membentuk arus konveksi yang bergerak
sekitar sepuluh kilometer per tahun.
Pertukaran kutub berlangsung di dalam perut
bumi. Selama beberapa bulan kedepan, ilmuwan ESA akan menganalisa data yang
dikumpulkan untuk mengungkap kontribusi magnetik dari sumber lain, seperti
mantel dan kerak bumi, samudera, ionosfer serta magnetosfer.
Saat ini kutub selatan di sekitar Kanada
bergerak setiap hari sejauh 90 meter. Menurut ilmuwan, pergeseran itu akan
terus berlangsung ke arah utara hingga tahun 2019. Analisa teranyar juga
memastikan pergeseran medan magnet di kutub utara ke arah Siberia.
Sumber : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1403965937
0 komentar:
Posting Komentar