
Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun disela rutinitas di PM yang super padat dan ketat. Alif dan ke 5 selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dibawah menara mesjid , sambil menatap awan dan memikirkan cita-cita mereka kedepan. Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan bersahabat, sampai pada suatu hari yang tak terduga, Baso , teman alif yang paling pintar dan paling rajin memutuskan keluar dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga. Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika.
Novel ini
benar-benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil,
bahwa dimana ada usaha disitu ada jalan. Dan ikhlaslah dalam menjalani apapun
yang ada dikehidupan kita, niscaya usaha dan keikhlasan hati akan diridhoi
Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini juga mengajarkan kita untuk : jangan pernah
meremehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Sumber sinopsis:
http://fiksi.kompasiana.com/novel/2013/06/23/sinopsis-novel-negeri-5-menara-571360.html
0 komentar:
Posting Komentar